Kamis, 28 Agustus 2014

Bandung







Kota Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota ini pada zaman dahulu dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa Belanda) atau “Paris dari Jawa”. Karena terletak di dataran tinggi, Bandung dikenal sebagai tempat yang berhawa sejuk. Hal ini menjadikan Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata. Sedangkan keberadaan perguruan tinggi negeri dan banyak perguruan tinggi swasta di Bandung membuat kota ini dikenal sebagai salah satu kota pelajar di Indonesia.
Gedung Sate

Etimologi

Kata “Bandung” berasal dari kata bendung atau bendungan karena terbendungnya sungai Citarum oleh lava Gunung Tangkuban Perahu yang lalu membentuk telaga.Namun bagi orang-orang tua di Bandung mengatakan bahwa nama “Bandung” diambil dari sebuah kendaraan air yang terdiri dari dua buah perahu yang diikat berdampingan yang disebut perahu bandung yang digunakan oleh bupati R.A. Wiranatakusumah II untuk melayari sungai Citarum dalam mencari tempat sebagai ibukota yang baru untuk menggantikan ibukota yang lama yakni bernama Dayeuhkolot.

 data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wCEAAkGBwgHBgkIBwgKCgkFBQoFBQUFDQ8ICQUKFBEWFhQRExMYHCggGBolGxMTITEhJSkrLi4uFx8zODMsNygtLisBCgoKBQUFDgUFGjcZExkrKysrKys3NysrKysrKysrKysrKys3KysrKysrKysrKysrKysrKysrKysrKysrKysrK//AABEIAJ8BPgMBEQACEQEDEQH/xAAXAAEBAQEAAAAAAAAAAAAAAAAABwYF/8QAHRABAAEDBQAAAAAAAAAAAAAAANIDBVQEFheSo//EABcBAQEBAQAAAAAAAAAAAAAAAAAGBQf/xAAjEQEAAAQEBwAAAAAAAAAAAAAAARWh0QVSovACBgcWUVOB/9oADAMBAAIRAxEAPwDOpZGAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAANhx7c8vR9qkWVOcK8R39bcixLNCtjj255ej7VIk5wrxHf0kWJZoVsce3PL0fapEnOFeI7+kixLNCtjj255ej7VIk5wrxHf0kWJZoVsce3PL0fapEnOFeI7+kixLNCtjj255ej7VIk5wrxHf0kWJZoVsce3PL0fapEnOFeI7+kixLNCtjj255ej7VIk5wrxHf0kWJZoVsce3PL0fapEnOFeI7+kixLNCtjj255ej7VIk5wrxHf0kWJZoVsce3PL0fapEnOFeI7+kixLNCtjj255ej7VIk5wrxHf0kWJZoVsce3PL0fapEnOFeI7+kixLNCtjj255ej7VIk5wrxHf0kWJZoVsce3PL0fapEnOFeI7+kixLNCtjj255ej7VIk5wrxHf0kWJZoVsce3PL0fapEnOFeI7+kixLNCtjj255ej7VIk5wrxHf0kWJZoVsce3PL0fapEnOFeI7+kixLNCtjj255ej7VIk5wrxHf0kWJZoVsce3PL0fapEnOFeI7+kixLNCtjj255ej7VIk5wrxHf0kWJZoVsce3PL0fapEnOFeI7+kixLNCtjj255ej7VIk5wrxHf0kWJZoVsce3PL0fapEnOFeI7+kixLNCtjj255ej7VIk5wrxHf0kWJZoVsce3PL0fapEnOFeI7+kixLNCtjj255ej7VIk5wrxHf0kWJZoVsce3PL0fapEnOFeI7+kixLNCtjj255ej7VIk5wrxHf0kWJZoVsce3PL0fapEnOFeI7+kixLNCtjj255ej7VIk5wrxHf0kWJZoVsce3PL0fapEnOFeI7+kixLNCtjj255ej7VIk5wrxHf0kWJZoVsce3PL0fapEnOFeI7+kixLNCtjj255ej7VIk5wrxHf0kWJZoVsce3PL0fapEnOFeI7+kixLNCtjj255ej7VIk5wrxHf0kWJZoVsce3PL0fapEnOFeI7+kixLNCtjj255ej7VIk5wrxHf0kWJZoVspKXVAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAACcbovGX5Uou+dm9N/Rq4roCd8y56QsbovGX5UonZvTf0auK5O+Zc9IWN0XjL8qUTs3pv6NXFcnfMuekLG6Lxl+VKJ2b039GriuTvmXPSFjdF4y/KlE7N6b+jVxXJ3zLnpCxui8ZflSidm9N/Rq4rk75lz0hY3ReMvypROzem/o1cVyd8y56QsbovGX5UonZvTf0auK5O+Zc9IWN0XjL8qUTs3pv6NXFcnfMuekLG6Lxl+VKJ2b039GriuTvmXPSFjdF4y/KlE7N6b+jVxXJ3zLnpCxui8ZflSidm9N/Rq4rk75lz0hY3ReMvypROzem/o1cVyd8y56QsbovGX5UonZvTf0auK5O+Zc9IWN0XjL8qUTs3pv6NXFcnfMuekLG6Lxl+VKJ2b039GriuTvmXPSFjdF4y/KlE7N6b+jVxXJ3zLnpCxui8ZflSidm9N/Rq4rk75lz0hY3ReMvypROzem/o1cVyd8y56QsbovGX5UonZvTf0auK5O+Zc9IWN0XjL8qUTs3pv6NXFcnfMuekLG6Lxl+VKJ2b039GriuTvmXPSFjdF4y/KlE7N6b+jVxXJ3zLnpCxui8ZflSidm9N/Rq4rk75lz0hY3ReMvypROzem/o1cVyd8y56QsbovGX5UonZvTf0auK5O+Zc9IWN0XjL8qUTs3pv6NXFcnfMuekLG6Lxl+VKJ2b039GriuTvmXPSFjdF4y/KlE7N6b+jVxXJ3zLnpCxui8ZflSidm9N/Rq4rk75lz0hY3ReMvypROzem/o1cVyd8y56QsbovGX5UonZvTf0auK5O+Zc9IWN0XjL8qUTs3pv6NXFcnfMuekLG6Lxl+VKJ2b039GriuTvmXPSFjdF4y/KlE7N6b+jVxXJ3zLnpCxui8ZflSidm9N/Rq4rk75lz0hY3ReMvypROzem/o1cVyd8y56QsbovGX5UonZvTf0auK5O+Zc9IWN0XjL8qUTs3pv6NXFcnfMuekLG6Lxl+VKJ2b039GriuTvmXPSFnHU7KAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAf//Z

Bendera Kota Bandung




 Bendera yang digunakan oleh Kota Bandung adalah berdasarkan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara Kota Besar Bandung tanggal 8 Juni 1953, Nomor 9938/53.
Bentuk bendera tersebut adalah seperti yang tercantum pada diktum Keputusan tersebut di atas sebagai berikut:
  1. Bendera yang dipergunakan oleh Kota Besar Bandung adalah tiga bidang jalur mendatar, masing-masing berturut-turut dari atas ke bawah berwarna hijau, kuning, dan biru.
  2. Perbandingan-perbandingan antara lebarnya dan jalur-jalur tersebut di bawah huruf ‘a’ urutan dari atas ke bawah adalah 2:1:1.
  3. Perbandingan antara panjang dan lebarnya berbeda itu 7:5.
Referensi : Bendera Kota Bandung

Sejarah

  • 1488 – Bandung didirikan sebagai bagian dari Kerajaan Pajajaran.
  • 1799 – VOC mengalami kebangkrutan sehingga wilayah kekuasaannya di Nusantara diambilalih oleh pemerintah Belanda. Saat itu Bandung dipimpin oleh Bupati R.A. Wiranatakusumah II.
  • 1808 – Belanda mengangkat Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jenderal di Nusantara setelah ditinggalkan VOC.
  • 1809 – Bupati memerintahkan pemindahan ibu kota dari Karapyak ke daerah Cikapundung dan Andawadak (Tanjungsari).
  • 1810 – Daendels menancapkan tongkat di pinggir sungai Cikapundung yang berseberangan dengan alun-alun sekarang. “Zorg, dat als ik terug kom hier een stad is gebouwd!” (Usahakan, bila aku datang kembali ke sini, sebuah kota telah dibangun!”). Sekarang tempat itu menjadi titik pusat atau KM 0 kota Bandung.
  • 25 Mei 1810 – Daendels meminta bupati Bandung dan Parakanmuncang memindahkan ibukota ke wilayah tersebut.
  • 25 September 1810 – Daendels mengeluarkan surat keputusan pindahnya ibu kota Bandung dan sekaligus pengangkatan Raden Suria sebagai Patih Parakanmuncang. Sejak peristiwa tersebut 25 September dijadikan sebagai hari jadi kota Bandung dan R.A. Wiranatakusumah sebagai the founding father. Sekarang nama tersebut diabadikan menggantikan jalan Cipaganti, di mana wilayah ini menjadi rumah tinggal bupati sewaktu ibu kota berpindah ke alun-alun sekarang.
  • 24 Maret 1946 – Pembumihangusan Bandung oleh para pejuang kemerdekaan yang dikenal dengan sebutan ‘Bandung Lautan Api’ dan diabadikan dalam lagu “Halo-Halo Bandung”.
  • 1955 – Konferensi Asia-Afrika diadakan pada tanggal 18 April 1955 di Gedung Merdeka yang dahulu bernama “Concordia” yang berlokasi di Jl. Asia Afrika, berseberangan dengan hotel Savoy Homann.
  • 2005 – KTT Asia-Afrika 2005
  • Pada tahun 2006 Bandung mendapatkan predikat kota terkotor dari pemerintah, hal ini bertalian erat dengan status darurat sampah yang sempat terjadi di Bandung pada tahun tersebut.

Geografi

Bandung terletak di koordinat 107° BT dan 6° 55’ LS. Luas Kota Bandung adalah 16.767 hektare. Kota ini secara geografis terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat. Dengan demikian, Bandung mempunyai nilai strategis terhadap daerah-daerah di sekitarnya.
Kota Bandung terletak di ketinggian ±768 m di atas permukaan laut rata-rata (mean sea level). Daerah utara Kota Bandung pada umumnya lebih tinggi daripada daerah selatan. Rata-rata ketinggian di sebelah utara adalah ±1050 dpl, sedangkan di bagian selatan adalah ±675 dpl. Bandung dikelilingi oleh pegunungan yang membuat Bandung menjadi semacam cekungan (Bandung Basin).
Kota Bandung dialiri dua sungai utama, yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum beserta anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum. Dengan kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir.

Tempat yang sering dikunjungi

Jalan Asia-Afrika. Di jalan ini terdapat gedung tempat berlangsungnya konferensi Asia-Afrika tahun 1955
Jalan Asia-Afrika
Bandung dikenal dengan sejumlah besar bangunan lama berasitektur Belanda, antara lain:
  • Gedung Sate, kini berfungsi sebagai kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat;
  • Hotel Savoy Homann;
  • Gedung Dwi Warna;
  • Gedung SMA Negeri 2 Bandung;
  • Gedung SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 3 Kota Bandung;
  • Gedung SMP Negeri 5 Bandung;
  • Gedung SMA Negeri 8 Bandung;
  • Gedung Bala Keselamatan;
  • Gedung SMP Negeri 2 Bandung;
  • Gedung SMA PASUNDAN 2 CIMAHI;
  • Gedung Kantor Pos Besar Kota Bandung;
  • Gedung Merdeka dan Museum Asia-Afrika, tempat berlangsungnya Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955;
  • Gedung Pakuan, kini menjadi tempat tinggal resmi Gubernur Jawa Barat;
  • Monumen Bandung Lautan Api, tempat peringatan Bandung Lautan Api;
  • Gedung Indonesia Menggugat, tempat Ir. Soekarno menyampaikan pledoinya yang fenomenal (Indonesia Menggugat) pada masa penjajahan Belanda;
  • Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan;
  • Museum Geologi Bandung;
  • Museum Wangsit Mandala Siliwangi;
  • Institut Teknologi Bandung;
  • Villa Isola, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI);
  • Stasiun Hall, stasiun kereta api;
  • beberapa bangunan lama di jalan Braga;
  • Kebun Binatang Bandung;
  • Observatorium Bosscha, di Lembang;
  • pusat perbelanjaan Cihampelas dan Cibaduyut;
  • Lembang, daerah sejuk di Bandung Utara.
Selain mengunjungi gedung-gedung bersejarah tersebut, banyak aktivitas menarik yang dapat dilakukan di Kota Bandung, seperti
  • wisata kuliner di daerah Bandung Utara dan Lembang;
  • wisata alam di daerah Bandung Selatan, Bandung Utara, dan Lembang;
  • wisata alam permandian air panas di Maribaya;
  • wisata budaya Saung Angklung Udjo Padasuka 118 Saung Angklung Udjo;
  • wisata alam di kawah gunung Tangkuban Perahu.
Aktivitas menarik lain yang saat ini menjadi gaya mutakhir tersendiri di masyarakat adalah mengunjungi pusat barang bekas di Pasar Gede Bage, daerah Dalem Kaum, dan beberapa toko yang secara khusus juga menyediakan barang-barang bekas pakai dengan harga murah, seperti: Babe, Rasek, dsb. Dan ada juga tempat yang menyediakan barang-barang dengan harga yang lebih murah dan biasanya barang tersebut dapat dibeli secara grosir, seperti : Pasar Baru (sekitar Alun-alun Bandung), Pasar Andir, Dll. Selain itu juga bisa mengunjungi toko-toko sepatu dan tas yang ada di Bandung, seperti Elizabeth, Edward Forrer, Kawasan Cibaduyut, dll.

Pusat Perbelanjaan

Berikut ini adalah daftar pusat perbelanjaan di Bandung, Jawa Barat:
  • Braga City Walk (Braga)
    • Braga 21 (bioskop)
  • Bandung Electronic Mall (Naripan)
    • Pusat jual beli telepon seluler
    • Pusat jual beli komputer dan elektronik
  • Bandung Indah Plaza (Merdeka)
    • Empire 21 (bioskop)
    • Hypermart (swalayan)
  • Bandung Supermall (Gatot Subroto)
    • BSM 21 (bioskop)
    • Metro (dept. store)
    • Pizza Hut’s (restoran)
  • Bandung Trade Center(Terusan Pasteur)
    • BTC XXI (bioskop)
    • KFC (restoran)
  • Bandung Trade Mall (Kiaracondong)
  • Carrefour Kiaracondong (Kiaracondong)
    • Carrefour (swalayan)
    • KFC (restoran)
    • Pizza Hut’s (restoran)
  • Cihampelas Walk (Cihampelas)
    • Ciwalk XXI (bioskop)
    • Premiere (bioskop)
    • Yogya department store (swalayan)
  • Cimahi Mall (Gandawijaya, Cimahi)
  • Flamboyant Center (Sukajadi)
    • Giant (swalayan)
  • Gyan Plaza (Terusan Pasirkoja)
  • Istana Bandung Electronic Center (Purnawarman)
    • Pusat jual beli telepon seluler.
    • Pusat jual beli komputer dan elektronik.
  • Istana Building Commodities Center (Ahmad Yani)
    • Pusat penjualan kebutuhan rumah dan bahan bangunan.
  • Istana Plaza (Pasirkaliki)
    • Gramedia (toko buku)
    • McDonalds (restoran)
  • ITC Kebon Kalapa (Pungkur)
  • Jatinangor Town Square (Jatinangor)
  • Kepatihan Plaza (Kepatihan)
    • Yogya (swalayan)
  • Kings Shopping Center 1 (Kepatihan)
    • Galaxy 21 (bioskop)
    • Hoka Hoka Bento
    • Matahari (dept. store)
  • Kings Shopping Center 2 (Kepatihan)
    • Matahari (dept. store)
  • M3Mall (Ahmad Yani)
    • Pusat penjualan, suku cadang dan perbaikan otomotif
  • Mall IITC Kopo (Kopo)
  • Mall Lingkar Selatan (Peta)
  • Mall Lucky Square (Kiaracondong)
    • Yogya department store (swalayan)
  • Metro Indah Mall (Margahayu)
    • Hypermart (swalayan)
  • Parahyangan Plaza (Dalem Kaum)
    • Pusat distribution outlet.
  • Paris van Java Mall (Sukajadi)
    • Blitz Megaplex (bioskop)
    • Carrefour (swalayan)
    • Gramedia (toko buku)
    • Sogo
  • Pasar Baru Trade Center (Otista)
    • Pusat barang murah
  • Paskal Hypersquare (Pasirkaliki)
  • Pasteur Hyperpoint (Pasteur)
    • Giant (swalayan)
    • Popeyes (restoran)
  • Planet Dago (Dago)
  • Plaza Cimahi (Cibabat, Cimahi)
  • Plaza Dago (Dago)
  • Plaza Pajajaran (Jatinangor)
  • Premiere Plaza (Cihampelas)
    • McDonalds (restoran)
  • Rajawali Plaza (Rajawali)
  • Riau Junction (Martadinata)
    • Yogya (swalayan)
  • Setrasari Plaza (Setrasari)
    • Griya (swalayan)
    • Hero (swalayan)
  • Surapati Core (Suci)

Transportasi

Angkot dan Bis

Warga Bandung biasanya menggunakan angkutan kota atau yang lebih akrab disebut angkot daripada taksi sebagai transportasi di dalam kota. Selain itu, bus kota juga menjadi alat transportasi warga terutama di jalan-jalan besar dan untuk rute-rute yang panjang.
Jika di Jakarta dibangun jalur Bus Way, di Bandung akan dibangun jalur TMB (Trans Metro Bandung). Jalur khusus bus itu akan melayani bus khusus dengan jurusan Cibiru-Cibeureum. TMB akan melintasi jalan Soekarna-Hatta dari ujung timur (Cibiru) ke ujung barat (Cibeureum) kota Bandung.

Pesawat

Bandung pun memiliki sebuah bandara internasional, yaitu Bandara Husein Sastranegara yang menghubungkan Bandung dengan kota-kota lainnya di Indonesia (Surabaya, Denpasar, Menado, Batam dan Medan) dan juga rute rute luar negeri yaitu Kuala Lumpur di Malaysia, dan Singapura.

Kereta

Bandung juga mempunyai dua stasiun kereta api terbesar, yaitu
  • Stasiun Bandung yang setiap harinya melayani rute Bandung-Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang untuk kelas Eksekutif, Bisnis dan kereta komuter.
  • Stasiun Kiaracondong untuk Kelas Ekonomi dan kereta komuter.
Selain 2 buah stasiun tadi, terdapat 5 stasiun KA lain di Bandung, yakni Cimindi, Andir, Ciroyom, Cikudapateuh, dan Gedebage.

Infrastruktur

Prasarana jalan di kota Bandung, antara lain, Jembatan Pasupati yang menghubungkan bagian utara dan timur Kota Bandung. Jembatan itu melewati lembah Cikapundung. Panjangnya 2,8 km dan lebarnya 30-60 m. Pada 25 Juni 2005 jembatan ini resmi dibuka. Jembatan ini rencananya akan menjadi land mark kota Bandung yang baru.
Bandung dapat pula di capai melalui jalan tol Padaleunyi yang menghubungkan Padalarang, Cimahi, Bandung sebelah selatan, dan Cileunyi. Selanjutnya, jalan tol yang menghubungkan Padalarang dan Purwakarta (Cipularang: Cikampek-Purwakarta-Padalarang) sudah dibangun. Jalan tol Cipularang digabungkan dengan Padaleunyi dan dinamai Purbaleunyi (Purwakarta-Bandung-Cileunyi). Jalan tersebut mempersingkat perjalanan antara Jakarta dan Bandung. Dengan adanya jalur ini, waktu tempuh Jakarta-Bandung hanya 1,5 jam sampai dengan 2 jam. Jalan tol yang menghubungkan Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dan Soreang-Pasir Koja juga sedang dipertimbangkan untuk dibangun.

Media

Media cetak

  • Surat Kabar: Pikiran Rakyat, Galamedia, Radar Bandung, Tribun Jabar.
  • Majalah: Mangle, Galura, Cupumanik, Kujang, GREY!.
  • Media On Line:BeritaBeritaBandung.com Detik Bandung

Televisi

  • TVRI Jawa Barat. Stasiun televisi daerah pertama di Bandung
  • RCTI Bandung. Mulai 1 September 2008 kembali menayangkan acara regional Seputar Jabar yang tayang setiap Senin-Jumat, jam 06:00 wib
  • STV Bandung
  • Bandung TV
  • Padjadjaran TV
  • MQTV
  • CT Channel
  • Spacetoon Bandung (TV Anak)
  • IMTV

Radio

Bandung memiliki puluhan radio swasta yaitu:
  • AUTO RADIO 88.9 FM Auto & sportainment Channel
  • Ardan 105.9 FM
  • Chevy 103.5 FM
  • Delta 94.4 FM
  • Female 96.4 FM
  • Hard Rock 87.7 FM
  • I-Radio Bandung 105.1 FM
  • K-Lite 107.1 FM
  • Maestro 92.5 FM
  • Maraghita 106.7 FM
  • MGT 101.1 FM
  • MQ 102.7 FM
  • Ninetyniners 100.00 FM
  • OZ Radio 103.1 FM
  • Paramuda 93.7 FM
  • Prambors 98.4 FM
  • PRO 2 RRI Bandung 96.00FM
  • Raka 98.8 FM
  • Rase 102.3FM
  • SE 88.1 FM
  • Trijaya 91.3 FM
  • Zora 90.1

Klub olahraga

  • Persib Bandung (sepak bola) yang bermain di kompetisi Super Liga (Indonesia) 2008-2009
  • Pro Duta (sepak bola) yang bermain di kompetisi Divisi 1 Liga Indonesia 2008-2009
  • Bandung Raya (sepak bola) yang bermain di kompetisi Divisi 3 Liga Indonesia 2008
  • Saint Prima F.C. (sepak bola) yang bermain di kompetisi Divisi 3 Liga Indonesia 2008
  • 007 F.C. (sepak bola) yang bermain di kompetisi Divisi 3 Liga Indonesia 2008
  • Garuda Flexi (basket) yang bermain di kompetisi IBL
  • Bandung Tectona (bola voli)
  • SGS Electric (badminton)
  • Scorpio (basket)

Kota Kembar

  • Kota yang ingin berkerjasama dengan Bandung untuk menjadi Sister City adalah
    • Suwon
    • Fort Worth
    • Braunschweig
    • Yingko
    • Luizhou
    • Texas
    • Bega Valley
    • New South Wales

Masalah Pembangunan PLTSa di Bandung

Tahun 2009, rencananya Pusat Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Gedebage akan selesai dibangun. Tapi, pembangunan PLTSa sempat diprotes warga karena kurang menguntungkan. Namun, setelah pasangan Dada Rosada dan Ayi Vivanda menang dalam Pilwalkot Bandung 2008 PLTSa tidak jadi dibangun.

Makanan Khas Bandung

Bandung sebagai salah satu tempat tujuan untuk wisata kuliner. Diantara makanan yang terkenal dari Bandung adalah:
  • Siomay
  • Batagor
  • Lomie
  • Mie Ceker Akung
  • Cendol Elizabeth
  • Surabi
  • Oncom
  • Goreng Tempe
  • Peuyeum Bandung
  • Colenak (Dicocol Enak )atau dalam bahasa Sunda sebagai “Beuleum peuyeum digulaan”.
  • Brownies Kukus (Brownies Amanda)
  • Cireng Isi (Terbuat dari sagu dengan bermacam isi didalamnya, seperti : keju, oncom, daging, dll)












MEMBUAT KABEL UTP STRAIGHT & CROSS

Kabel straight
Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu  dengan ujung yang lainnya.
Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda.
Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA 368B (yang paling banyak dipakai) atau kadang-kadang juga dipakai  sesuai  standar TIA/EIA 368A sebagai berikut:

Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
  • Menghubungkan antara computer dengan switch
  • Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
  • Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
  • Menghubungkan switch ke router
  • Menghubungkan hub ke router
Kabel cross over
Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan
ujung dua. Kabel cross over  digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Gambar dibawah adalahsusunan standar kabel cross over.
Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :
  • Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
  • Menghubungkan 2 buah switch
  • Menghubungkan 2 buah hub
  • Menghubungkan switch dengan hub
  • Menghubungkan komputer dengan router
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun cross over) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6.

Membuat kabel Straight dan Cross Over
Untuk membuat sebuah kabel jaringan menggunakan kabel UTP ini terdapat beberapa peralatan yang perlu kita siapkan, yaitu
  • kabel UTP
  • Connector RJ-45
  • Crimping tools
  • RJ-45 LAN Tester
contoh gambarnya seperti dibawah ini :
Kabel UTP Tipe Straight
Sekarang akan kita bahas cara pemasangannya. Yang pertama adalah cara memasang kabel UTP tipe straight. Untuk itu, lakukan langkah-langkah berikut:
  1. Kupas ujung kabel sekitar 2 cm, sehingga kabel kecil-kecil yang ada didalamnya kelihatan.
  • Pisangkan kabel-kabel tersebut dan luruskan. Kemudian susun dan rapikan berdasarkan warnanya yaitu Orange Putih, Orange, Hijau Putih, Biru, Biru Putih, Hijau, Coklat Putih, dan Coklat. Setelah itu potong bagian ujungnya sehingga rata satu sama lain.
Susunan kabel UTP tipe straight bisa Anda lihat pada gambar di bawah:

Setelah kabel tersusun, ambil Jack RJ-45. Seperti yang saya katakan tadi Jack ini terdiri dari 8 pin. Pin 1 dari jack ini adalah pin yang berada paling kiri jika posisi pin menghadap Anda. Berurut ke kanan adalah jack 2, 3, dan seterusnya.
 






Kemudian masukkan kabel-kabel tersebut ke dalam Jack RJ-45 sesuai dengan urutan tadi yaitu sebagai berikut:
    • Orange Putih pada Pin 1
    • Orange pada Pin 2
    • Hijau Putih pada Pin 3
    • Biru pada Pin 4
    • Biru Putih pada Pin 5
    • Hijau pada Pin 6
    • Coklat Putih pada Pin 7
    • Coklat pada Pin 8.
Masukkan kabel tersebut hingga bagian ujungnya mentok di dalam jack.



Masukan Jack RJ-45 yang sudah terpasang dengan kabel tadi ke dalam mulut tang crimping yang sesuai sampai bagian pin Jack RJ-45 berada didalam mulut tang. Sekarang jepit jack tadi dengan tang crimping hingga seluruh pin menancap pada kabel. Biasanya jika pin jack sudah menancap akan mengeluarkan suara “klik”.
Sekarang Anda sudah selesai memasang jack RJ-45 pada ujung kabel pertama. Untuk ujung kabel yang kedua, langkah-langkahnya sama dengan pemasangan ujung kabel pertama tadi. Untuk itu, ulangi langkah-langkah tadi untuk memasang Jack RJ-45 pada ujung kabel yang kedua.
Kalau sudah kemudian kita test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1  atau belum.lihat gambar di bawah ini:








Kabel UTP Tipe Cross
Cara memasang kabel UTP tipe straight sudah saya jelaskan tadi. Sekarang saya bahas mengenai cara memasang kabel UTP tipe cross. Cara pemasangan kabel UTP tipe cross hampir sama dengan memasang kabel UTP tipe straight. Mengenai teknis pemasanganya sama seperti tadi. Perbedaanya adalah urutan warna kabel pada ujung kabel yang kedua. Untuk ujung kabel pertama, susunan kabel sama dengan susunan kabel UTP tipe straight yaitu:
    • Orange Putih pada Pin 1
    • Orange pada Pin 2
    • Hijau Putih pada Pin 3
    • Biru pada Pin 4
    • Biru Putih pada Pin 5
    • Hijau pada Pin 6
    • Coklat Putih pada Pin 7
    • Coklat pada Pin 8.
Untuk ujung kabel yang kedua, susunan warnanya berbeda dengan ujung pertama. Adapaun susunan warnanya adalah sebagi berikut:
  • Hijau Putih pada Pin 1
  • Hijau pada Pin 2
  • Orange Putih pada Pin 3
  • Biru pada Pin 4
  • Biru Putih pada Pin 5
  • Orange pada Pin 6
  • Coklat Putih pada Pin 7
  • Coklat pada Pin 8.
Hasil akhir kabel UTP tipe cross akan seperti ini:

Kesimpulannya adalah jika Anda memasang kabel UTP tipe straight maka susunan warna pada kedua ujung kabel adalah sama. Sedangkan cara pemasangan UTP tipe cross, susunan warna ujung kabel pertama berbeda dengan unjung kabel kedua. Nanti jika dites menggunakan LAN tester, maka nantinya led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti harus menyala semua setiap led dari nomor 1 sampai 8.lihat gambar di bawah ini :

Share this:

Il-28T Beagle: Sang Rajawali Laut Pengumbar Torpedo

http://www.youtube.com/watch?v=J0fXLwoK0q4

il-28-83p06
Sudah lumrah bila angkatan udara punya pesawat pembom, tapi agak terdengar beda bila yang punya pembom adalah angkatan laut. Faktanya, memang hanya beberapa kekuatan terpilih di dunia yang punya pembom pada etalase penerbangan angkatan lautnya. Dan, Indonesia pernah menjadi salah satu kekuatan tersebut, yakni pada dekade 60-an.
Selain publik di Indonesia terbetot dengan kemasyuran sosok pembom berat jarak jauh Tu-16 Badger milik TNI AU (d/h AURI), Indonesia juga kebagian pembom kelas sedang, Il-28, bomber buatan Ilyushin Design Bureau, jenis pesawat pembom multirole yang dicipitakan Uni Soviet pasca Perang Dunia Kedua. Karena momen meluncurnya pesawat ini bertepatan dengan masuknya era Perang Dingin, maka seperti sudah menjadi tradisi, Il-28 pun diberi sebutan oleh NATO sebagai Beagle, dan jadilah sebutan yang populer Il-28 Beagle hingga saat ini.
Di luar Uni Soviet, Cina, dan negara-negara Eks Pakta Warsawa, Indonesia termasuk operator Il-28 dengan jumlah yang lumayan banyak. Il-28 dalam catatan digunakan oleh TNI AU dan TNI AL (d/h ALRI). Di lingkup TNI AU, Il-28 masuk dalam Skadron Udara 21 yang bermarkas di Lanud Kemayoran, Jakarta. Dari segi jumlah, ada dua versi, menurut Wikipedia Il-28s TNI AU ada 12 unit. Sementara dikutip dari Edisi Koleksi Angkasa “Operasi Udara Trikora,” disebutkan TNI AU menerima 18 unit Il-28. Sementara TNI AL lewat Puspenerbal (Pusat Penerbangan Angkatan Laut), menurut Wikipedia disebut-sebut menerima lebih daro 30 unit Il-28T torpedo bomber dan 6 unit Il-28U sebagai pesawat latih (trainer). Tapi ada info lainnya, bahwa TNI AL hanya ketempatan 10 unit Il-28T dan 2 unit Il-28U.
Il-28T TNI AL
Il-28T ALRI
Il-28U (trainer) milik ALRI
Il-28U (trainer) milik ALRI
Sebagai medium bomber era jet pertama, Il-28 dirancang untuk mengusung bom-bom konvensional. Bila TNI AU menggunakan versi Il-28s yang kemampuannya standar. Lain halnya dengan TNI AL yang mengoperasikan Il-28T yang punya kemampuan melepaskan torpedo. Masuk dalam etalase Skadron Udara 500, menjadikan kekuatan penerbangan AL Indonesia menjadi yang terkuat di belahan Asia Selatan pada era 60-an. Pasalnya, armada Penerbal TNI AL tidak sebatas pada peran angkut dan intai maritim, tapi juga mencakup peran penindakan pada target di lautan, baik kapal permukaan dan kapal selam.
Pada masa Trikora, porsi pelibas kapal perang Belanda dari udara memang dipersiapkan cukup beragam. Sebut saja dari Tu-16 dengan rudal anti kapal AS-1 Kennel dan Gannet yang bisa melempar torpedo hingga bom laut. Kebetulan Soviet pun punya porsi yang besar pada varian AKS (anti kapal selam) pada Il-28, maklum pada era Perang Dingin terjadi psy war di lingkup kekuatan di samudera. Dari belasan varian Il-28 yang diproduksi Soviet, ada dua tipe yang dirancang untuk peperangan di lautan, yaitu Il-28T dan Il-28PL.
il 28 tni al
Il-28T
Sebagai varian untuk mengejar target di lautan, Il-28T di dapuk punya sista tersendiri, yaitu dapat membawa dua torpedo ukuran kecil atau satu torpedo ukuran besar. Untuk torpedo ukuran besar, yang dimaksud adalah RAT-52 rocket propelled torpedo. Torpedo ditempatkan pada bomb bay. Sayangnya tidak ada informasi, mengenai bekal radar dan perangkat elektronik untuk pengindraan di lautan.
Dikutip dari Angkasa.co.id, salah satu pilot Penerbal yang juga saksi hidup sejumlah misi tempur yang dilaksanakan para pilot Penerbal, Kolonel (Purn) H. Dana Is (70), para sejawatnya memang terkenal pemberani. Dana yang pernah menerbangkan pesawat pengebom torpedo Il-28 dan Dakota telah kehilangan beberapa senior karena keberanian sekaligus kenekatan mereka.
0891675
Ilyushin_IL_28U_Mascot_by_QmP3L
Il-28U
“Penerbal pernah memiliki pesawat Il-28 sebanyak 12 unit. Sepuluh unit Il-28T untuk pengebom torpedo dan dua unit lainnya Il-28U untuk pesawat latih. Saat itu sebagai pilot muda para senior semangat sekali untuk berperang sehingga kadang-kadang sikap berani mengalahkan akal sehat,’’ papar Dana yang juga alumni Akademi Angkatan Laut tahun 1967 itu. “Oleh karena itu meskipun suku cadang makin menipis akibat renggangnya hubungan RI dan Rusia, para pilot IL-28 masih berani terbang sehingga sejumlah kecelakaan pun tidak bisa dihindari,” tambahnya.
Mendarat Darurat
Selama melaksanakan misi penerbangan baik dalam latihan maupun pertempuran dari 12 Il-28 yang tergabung dalam Skuadron 500, lima di antaranya mengalami kecelakaan (accident). Satu pesawat mendarat darurat di Pantai Banyuwangi, Jawa Timur. Tiga awak Il-28, Letnan Muda (LMU) Wulang Sutekowardi dan seorang navigator, Suyono berhasil mendarat selamat tapi pesawatnya rusak total. Satu pesawat Il-28 lainnya hilang dan tidak kembali ke pangkalan pada waktu latihan terbang navigasi di atas Pulau Masalembo, Madura.
IL-28-14
Ruang navigator
Ruang navigator
p-38
Ironisnya penerbang yang hilang di Masalembo adalah LMU Wulang yang pernah mendarat selamat di pantai. Dua awak Il-28 yang hilang bersama LMU Wulang adalah navigator Gatot Mulyohadi dan operator persenjataan di pesawat, Kopral Sudjati. Kecelakaan berikutnya ketiga, keempat, dan kelima adalah kecelakaan saat mendarat. Dua kali terjadi di Pangkalan Udara Kemayoran, Jakarta dan satu lagi terjadi di Pangkalan Udara Makassar, Sulawesi Selatan. Beruntung dalam tiga kecelakaan terakhir tidak terjadi korban jiwa.
“Menjadi pilot Penerbal memang banyak tantangannya karena kehidupan para pilotnya berada dalam situasi high risk. Kondisi itu sangat kami pahami maka latihan dan sikap disiplin dan teliti dalam menerbangkan menjadi sangat penting. Kami kemudian hanya berani terbang setelah menandatangani dokumen kelaikan terbang. Khsususnya untuk terbang malam,’’ tambah Dana.
RAT-52 Aircraft Torpedo
Bila Tu-16KS punya AS-1 Kennel untuk mengkaramkan kapal induk, maka Il-28T punya senjata pamungkas berupa torpedo RAT-52. Torpedo ini secara khusus dirancang untuk dilepaskan dari pesawat udara atau helikopter, dan pertama kali dirilis pada tahun 1952. RAT-52 punya diameter 450 mm dengan panjang 4 meter. Bobot ‘lontong baja’ ini mencapai 627 kg dengan hulu ledak seberat 200 kg. Sebagai pemandu, torpedo ini mengandalkan passive acoustic homing.
Il-28T Uni Soviet saat proses loading torpedo RAT-52
Il-28T Uni Soviet saat proses loading torpedo RAT-52
Torpedo Yu-2 buatan Cina
Torpedo Yu-2 buatan Cina
Torpedo dengan solid rocket ini dapat memburu sasaran dengan kecepatan maksimum 400 knots. Sementara jangkauan maksimumnya mencapai 10.000 meter. Sebagaimana sudah jadi tradisi, setiap produk andalan Uni Soviet selalu ‘dicontek’ oleh Cina. Dan jadilah Negera Tirai Bambu ini punya Yu-2 yang mulai diproduksi pada tahun awal tahun 70-an. Sebagai informasi, Cina juga membuat lisensi Il-28 yang diberi label H-5 buatan Harbin Aircraft Manufacturing. Bahkan H-5 menjadi versi Il-28 yang paling akhir mengudara, yaitu digunakan sampai tahun 2011.
The Bomber Armament
Pembom ini dibangun Uni Soviet pasca Perang Dunia Kedua, tepatnya pada tahun 1947 prototipe Il-28 diluncurkan dengan kemampuan membawa muatan bom seberat 3 ton pada kecepatan 800 km per jam. Il-28 dirancang untuk diawaki oleh 3 orang (pilot, navigator dan penembak senapan mesin/tail gunner). Khusus untuk penembak senapan mesin, posisin ya berada terpisah, yakni ada di ekor dalam kompartemen bertekanan. Sementara navigator yang juga berperan sebagai pengebom posisinya berada di dalam area kaca di hidung pesawat. Sebagai juru bombing, awak navigator dibekali dengan pembidik OPB-5 peninggalan Perang Dunia Kedua. Sementara posisi pilot duduk dibawah kanopi berbentuk gelembung. Kanopi dibuka menyamping dengan kaca yang punya kualifikasi mampu menahan terjangan proyektil.
Kembali ke juru tembak pada bagian ekor (tail gunner), kelengkapan senjata yang diandalkan adalah dua pucuk kanon Nudelman Suranov-23 NS kaliber 23 mm. Setiap pucuk dibekali dengan kapasitas 250 amunisi. Dalam beberapa operasi, keberadaan kanon ini dilepas untuk meringanka bobot pesawat. Tapi itu baru pertahanan dari sisi belakang, Il-28 nyatanya juga dibekali dua pucuk kanon kaliber 23 mm dengan laras sudut tetap, yakni posisinya ada kiri dan kanan, tepatnya dibawah hidung pesawat, dan langsung dioperasikan oleh pilot.
Deretan Il-28s milik AURI
Deretan Il-28s milik AURI
Bomb bay (bomb rack) Il-28
Bomb bay (bomb rack) Il-28
Sebagai pesawat pembom, Il-28 seperti halnya pembom berat legendaries Tu-16 Badger, juga dibekali dengan bomb bay (ruang khusus bom). Bomb bay terletak di bagian perut dengan penutup yang dapat dikendalikan secara hidrolik. Bomb bay dapat memuat bom dengan bobot total 3 ton. Bagian sayap juga bisa diberi cantolan empat bom, yang masing-masing berbobot 100 kg.
Dari segi desain, Il-28 terbilang unik, pasal sayap dan ekor dibagi secara horizontal melalui pusat sayap, sementara badan pesawat terbelah secara vertikal di centerline. Pola tersebut memudahkan dalam perakitan dan ekonomis dalam produksi, tapi berdampak pada peningkatan pada berat struktur pesawat.

kanon Nudelman Suranov-23 NS kaliber 23 mm
kanon Nudelman Suranov-23 NS kaliber 23 mm
Tail gunner dengan pintul palka di ekor pesawat
Tail gunner dengan pintul palka di ekor pesawat
Prototipe pertama Il-28 terbang perdana pada 8 Juli 1948. Pada penerbangan perdana Il-28 menggunakan mesin Rolls Royce Nene. Pengujuan perdana dilakukan oleh Vladimir Kokkinaki dan mampu terbang hingga kecepatan 833 km per jam. Kemudian pada 30 Desember 1948, meluncur prototipe kedua yang menggunakan mesin RD-45. Lewat beragam pertimbangan, akhirnya pada 14 Mei 1949, il-28 resmi diproduksi dalam jumlah missal untuk pesanan AU Uni Soviet dan sekutunya. Dalam versi resminya, Il-28 mengusung jenis mesin Klimov VK-1 Turbojet. Setelah resmi meluncur, Il-28 dipindahkan posisi radar navigasinya dari belakang pesawat ke area roda hidung.
Dalam hal keselamatan, pilot dan navigator duduk dalam kursi berpelontar, sementara nasib tail gunner agak sial, karena jika dalam keadaan darurat hanya bisa menyelamatkan diri menggunakan parasut dan keluar dari pintu di dasar lantai.(Gilang Perdana)
data-1
About these a

SA-2 : Rudal Darat Ke Udara Legendaris AURI

SA-2 AURI dalam sebuah gelar operasi
Menyandang predikat sebagai ‘Macan Asia’ dalam sisi militer, Indonesia pada era 60-an menjelma sebagai kekuatan yang menggetarkan negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Dari seabreg perlengkapan tempur modern yang diperoleh dari Uni Soviet, unsur pertahanan udara (Hanud) nyatanya juga sangat diprioritaskan oleh Ir. Soekarno, Presiden RI pertama. Sebagai unsur Hanud, mulai dari pesawat tempur, rudal dan radar, apa yang Indonesia punya saat itu adalah produk tercanggih dimasanya.
Nah, bicara rudal pun banyak versi yang dimliki TNI, dua matra yakni AURI (TNI AU) dan ALRI (TNI AL) juga mengusung rudal-rudal dari varian anti kapal, udara ke udara dan udara ke permukaan yang terbilang mampu membuat negara tetangga dan NATO/AS sempat dibuat keder saat era tersebut. Lebih dalam lagi di segmen rudal darat udara atau bisa disebut rudal anti serangan udara, TNI AU punya ‘kenang-kenangan’ yang amat fenomenal, ini tak lain rudal SA-2 “Guideline” (kode NATO), di negara asalnya Uni Soviet rudal ini diberi kode V-75 “Dvina”. Saking populernya, karena banyak merontokkan pesawat tempur AS, rudal yang pertama kali dibuat oleh pabrik Lavochkin OKB pada tahun 1953 juga dikenal dengan sebutan SAM (Surface to Air Missile)-75.
SA-2 dipasang dengan ground mounted
SA-2 terbilang rudal yang punya reputasi tempur tinggi, dengan sosoknya yang terbilang besar, yakni berat 2,3 ton, panjang 10,6 meter serta diameter 0,7 meter menjadikan SA-2 adalah sosok rudal terbesar yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Dengan bobot hingga ukuran ton, sudah pasti daya jelajah rudal ini terbilang fantastis dan memang SA-2 digolongkan segai rudal darat udara jarak jauh. Jangkauan SA-2 efektif bisa mencapai 45 km dengan kecepatan 3,5 Mach, sebuah kecepatan yang fantastis, mengingat sejak SA-2 Indonesia belum pernah memiliki rudal darat udara dengan kecepatan diatas 3 Mach (3 kali kecepatan suara). Walau terbilang rudal kelas berat, proses peluncuran SA-2 bisa dilakukan secara cepat bila telah mengunci sasaran. Saat pertama diaktifkan yang menyala adalah engine booster selama 4 sampai 5 detik dan kemudian engine utama akan aktif selama 22 detik dengan kecepatan 3,5 Mach dengan tingkat akurasi 65 meter.
SA-2 meluncur dari "sarangnya"
Selain unggul dalam daya jelajah dan kecepatan luncur, jangkauan ketinggian SA-2 pun mengagumkan, yakni bisa mencapai 20.000 meter. Daya hantam SA-2 pun cukup menakutkan dengan hulu ledak high explosive fragmentasi seberat 200 kg. Dengan spesifikasi diatas, jelas SA-2 jadi senjata yang mujarab untuk merontokkan pesawat jet pengintai yang kerap terbang tinggi. Ini terbukti pada 1 Mei 1960 rudal ini dapat menembak jatuh pesawat mata-mata Amerika U-2 ‘Dragon Lady” pada ketinggian 15,24 Km dan berhasil menangkap pilotnya Francis “Gary” Powers.
Selain itu ada peristiwa lain yang mencatat keberhasilan rudal ini dari berbagai variannya adalah pada insiden U-2 Taiwan ditembak jatuh oleh tentara RRC di atas Narching. Lalu Pada bulan Oktober 1962, U-2 Amerika hilang ditembak oleh tentara Kuba di atas pangkalan angkatan laut Banes yang kemudian memicu krisis rudal Cuba. Berikutnya adalah di ajang Vietnam dengan korban pesawat tempur F-4C Phantom pada bulan Juli di tahun yang sama. Tak heran memang, SA-2 dihadirkan Uni Soviet sebagai kegeraman atas kehadiran pesawat intai U-2 yang kerap masuk ke wilayah Soviet. Dalam operasionalnya, SA-2 digunakan pada tahun 1957 oleh resimen PVO-Strany dan ditempatkan pada suatu daerah dekat kota Sverdiovsk.
Parade rudal SA-2 dalam sebuah defile tahun 60-an di Istora Senayan
Kondisi truck Zil 131 AURI, pembawa rudal SA-2
Walau tampil menakutkan bagi armada tempur NATO, SA-2 tidak pas untuk menyergap pesawat yang terbang dengan ketinggian rendah yang bermanuver tinggi. SA-2 kodratnya adalah rudal untuk menghantam target pada ketinggian menengah dan tinggi yang bermanuver rendah seperti pesawat pembom dan pesawat mata-mata. Dalam bobot yang besar, SA-2 bukan rudal yang bersifat mobile, platform peluncurannya menggunakan ground mounted. Sedangkan untuk pengiriman rudal menggunakan moda truk.
SA-2 di Indonesia
Kedatangan SA-2 di Bumi Pertiwi tak lepas dari kebutuhan pada saat operasi Trikora. Dalam beberapa literatur diketahui TNI AU mulai mengirimkan teknisi ke Uni Soviet untuk dilatih mengoperasika rudal ini pada tahun 1960. Setiap angkatan siswa yang belajar rudal tersebut dinamakan Naya. Sesuai dengan petunjuk dari Mabes AURI bahwa pembelian itu bersifat dadakan, sehingga tim TNI AU juga tidak berlama-lama di negara tirai besi. Dalam kunjungan sekitar sebulan itu dibicarakan segala sesuatu mulai dari jumlah yang akan dibeli, bagaimana pengirimannya, bagaimana dan dimana pendidikannya hingga garansi lainnya yang mesti tertera di dalam kontrak.
Replika rudal SA-2 dibawa dalam sebuah parade di Malioboro, Yogyakarta
Sementara program pendidikan awak dan teknisi berjalan, di Tanah Air dilakukan persiapan, mulai dari pembangunan hanggar, shelter dan mess. Pada tahun 1962, ada seratus personel yang direkrut dari bintara-bintara yang bertugas di satuan-satuan radar AURI, untuk belajar sistem rudal. Pendidikan radar rudal dilaksanakan di Polandia. Di sana pendidikan khusus bagi calon operator radar di skadron rudal di laksanakan.
Kedatangan SAM-75 mewujudkan sebuah sistem pertahanan udara yang canggih kala itu. Ditambah lagi, puluhan pesawat tempur dan artileri-artileri pertahanan udara telah dimiliki AURI. SAM yang baru diproduksi 1956 dan ditempatkan dalam skala besar di beberapa titik di Uni Soviet pada 1958, tak pelak lagi menjadi pergunjingan sehebat Tu-16 dan MiG-21 yang telah hadir lebih dulu. Bahkan pada tahun-tahun itu, hanya negara Pakta Warsawa yang diijinkan menggelar alutsista tersebut. Maka sangat mencurigakan bila Indonesia yang jauh di seberang lautan, tiba-tiba berhasil mendapatkan persenjataan tersebut.
Rudal SA-2 ditampilkan utuh di Museum Dirgantara, Yogyakarta
Rudal SA-2 dan truck Zil
SA-2 Sang Perisai Ibukota
Bila terjadi insiden pertempuran yang melibatkan operasi udara, sangat wajar bila target utama yang disasar adalah Ibukota RI, Jakarta. Dan SA-2 pun dihadirkan tak lain untuk mengamankan wilayah udara di beberapa instalasi strategis, termasuk Jakarta.
Dengan Skep Men/Pangau Nomor 53 Tahun 1963 tanggal 12 September 1963, dalam rangka mempertahankan wilayah kedaulatan udara nasional, dilakukan pembagian unsur-unsur rudal Hanud dalam pelaksanaan operasi, berada di bawah naungan Wing Pertahanan Udara (WPU) 100, membawahi 3 skadron peluncur dan 1 skadron teknik peluru kendali Yaitu :
1. Skadron 101 Peluncur peluru kendali darat ke udara SA-75 (di Cilodong)
2. Skadron 102 Peluncur peluru kendali darat ke udara SA-75 (di Tangerang)
3. Skadron 103 Peluncur peluru kendali darat ke udara SA-75 (di Cilincing)
4. Skadron Teknik 104 Penyiap Peluru Kendali (di Pondok Gede).
Proses loading SA-2 dari truck pembawa ke ground mounted
Tugas dari pada WPU 100 Peluru Kendali, pertama adalah mengatur, mengkoordinasikan dan memimpin langsung kegiatan-kegiatan dalam rangka pertahanan udara yang meliputi usaha penghancuran dengan peluru kendali terhadap sasaran-sasaran musuh/lawan, baik didalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia. Kedua adalah mengatur, mengkoordinasikan dan mengawasi latihan yang membawa semua kesatuan yang dibawahnya dalam keadaan siaga.
WPU 100 Peluru Kendali berpangkalan di Pangkalan Angkatan Udara Halim Perdanakusuma. Rencananya juga akan ditempatkan di Bekasi dan Surabaya, namun perangnya (Trikora) urung. Surabaya pertimbangannya karena di sana pusat Angkatan Laut. Kalau tiga skadron pertama merupakan skadron operasional, maka Skadron 104 merupakan skadron penyiap (Satpen) yang bertanggungjawab menyiapkan rudal-rudal yang akan ditempatkan di ketiga skadron operasional.
Nyaris Terjadi Insiden
Selama kampanye Trikora, SA-2 disiapkan membentengi Jakarta, tak banyak cerita seputar masa genting itu, mengingat pada 1962 Belanda dan Indonesia sepakat menyelesaikan pertikaian di meja runding. Namun satu peristiwa pantas disimak dengan keberadaan SA-2 adalah pada suatu saat radar rudal menangkap adanya target dalam jarak tembaknya. Seperti biasa, anggota Skadron Peluncur 102 bersiaga seperti hari-hari sebelumnya. Namun, tiba-tiba keluar perintah yang menegangkan, bahwa sebuah pesawat intai strategis U-2 Dragon Lady melintas di Teluk Jakarta. Kejadian itu segera dilaporkan ke Panglima Kohanud. Oleh panglima diteruskan kepada Presiden lewat jalur ‘telepon merah’ untuk menunggu perintah selanjutnya. Sementara operator radar sudah mengunci posisi U-2.
SA-2 juga aktif digunakan di wilayah Arab dan Timur Tengah
Bisa dibayangkan bila Bung Karno saat itu ada di tempat ketika telepon berdering dari Panglima Kohanud, tidak seorang pun bisa membayangkan bagaimana perang yang akan terjadi kemudian. Namun saat itu, RI-1 sedang tidak ada di tempat dan target kemudian melarikan diri.
SA-2 dan Truk Zil-131 milik AD Jerman Timur saat era Perang Dingin
Menurut sumber dari Wikipedia, hingga saat ini rudal SA-2 sudah diproduksi sekitar 4600 unit dalam berbagai varian. Sebagian besar penggunanya jelas para negara-negara sahabat Uni Soviet/Rusia. Di lingkungan ASEAN, tercatat hanya Vietnam yang juga pernah mengoperasikan rudal ini. Sebagai rudal yang dikendalikan lewat gelombang radio, SA-2 rawan menghadapi aksi jamming, untuk itu pihak Rusia berhenti menggunakan rudal ini pada tahun 1980, dan kini mengadopsi rudal anti serangan udara yang superior, yakni SA-10/SA-12, atau juga dikenal dengan subutan keluarga rudal S-300. (Haryo Adjie Nogo Seno)
Spesifikasi SA-2
Pabrik : Lavochkin OKB
Berat : 2.300 kg
Panjang : 10,6 meter
Diameter : 0,7 meter
Penggerak : Solid fuel booster dan liquid fuel upper stage operational
Hulu ledak : 200 kg
Daya jangkau : 45 km
Batas ketinggian: 20.000 meter
Kecepatan : 3,5 Mach
Pengendali : radio

MiG Family Indonesia

Sampai pertengahan 1950-an, diketahui  AURI sudah.mempunyai 30 MiG-15 UTI yang tiba di Lanud Kemayoran dan Chekoslovakia sejak 14 Agutus 1958. Setahun kemudian disusul kedatangan 49 MiG-17 juga dan Chekoslovakia. Ketika ketegangan dengan Belanda semakin memu­ncak pada awal 1960, Pemerintah merasa masih perlu untuk menam­bah kekuatan udara agar mampu menggetarkan nyali lawan. Maka datanglah 10 MiG-19 dan makin lengkap dengan tibanya 24 MiG-21 pada tahun 1962.

Soal MiG family yang dioperasikan AURI, tak usah diragukan lagi bahwa kedatangan MiG-21 menjadi momentum penting bagi AURI. Pasalnya ketika itu, MiG-21 tergolong pesawat pencegat tercanggih di eranya. Namun dibanding MiG-15 dan MiG-17, jet ini tergolong telat datangya hingga tidak banyak kiprahnya dalam Trikora.
Untuk menyambut kedatangan pesawat-pesawat baru dari Blok Timur ini, maka berdasarkan surat Keputusan Men/Pangau tahun 1962 yang berisi tentang pembentukan Skadron 12 sebagai pangkalan bagi MiG-19 di Ke­mayoran, Skadron 14 home base pesawat MiG-21F, dan Skadron 41/42 dengan pesawat Tu-16 di Madiun.
Sebagai persiapan, AURI mengirimkan penerbang­nya ke Rusia untuk belajar men­erbangkan pesawat MiG-21 pada tahun 1961. Para penerbang yang terpliih adalah Kapten Sukardi, Letnan Udara I Jahman, Letnan Udara I Sobirin Misbach, dan Let­nan Udara I Saputro. Sebenarnya Sobirin Misbach dan Saputro tidak diberangkatkan ke Rusia. Namun mereka hams meng­gantikan dua penerbang lainnya yang terpaksa grounded setibanya di Uni Soviet. Letnan Udara II Mundung hams pulang karena sakit, sedang Letnan Udara II Suganda terpaksa pulang karena memiliki ukuran tubuh terlalu kecil. Suganda telah mencoba berbagai macam pressure suit, bahkan sampai ukuran terkecil, tetap saja tidak muat. Selama em-pat bulan, para penerbang belajar menerbangkan pesawat di Lanud Lugowaya yang berada di sebuah kota kecil di perbatasan dengan India.

Selain mengirim ke luar, AURI juga mendatangkan instruktur dari Soviet. Pener­bang yang dididik di dalam negeri adalah Mayor Roesman sebagai calon komandan skadron MiG-21. Program latihan dilaksanakan hampir bersamaan dengan kadet yang di Lugowaya. Setelah menyelesaikan latihan terbang, mereka mengajarkan ilmu yang sama kepada penerbang di skadron. Penerbang MiG-21 diambil dari penerbang MiG-17 Skadron 11 dan MiG-19 Skadron 12.
Ada cerita unik soal MiG-17. Semula skadron berkekuatan 49 MiG-17 dan 30 MiG-15UTI ini berpangkalan di Kemayoran sebe­lum dipindah ke Madiun. Secara resmi kepindahan ini dikarenakan padatnya traffic di Kemayoran. Karena selain penerbangan sipil, di Kemayoran juga ditempatkan 10 MiG-19 asal Skadron 12 dan Skadron 21 dengan 22 11-28 Beagle. Namun sejumlah orang percaya bahwa kepindahan ini gara-gara penembakan Istana Merdeka oleh Letnan Daniel Maukar meng­gunakan MiG-17 F-1112 pada 9 Maret 1960. Setelah kejadian itu Skadron 11 tiba-tiba menda­pat perintah untuk keluar dari Ibukota.

Proses pindahnya pun rada unik. Perintah keluar Ibukota itu didahului dengan rencana terbang navigasi keliling Indonesia. Pada saat mereka tiba di Bali dan bersiap kembali ke Kemayoran, Mabes AURI tiba-tiba menge­luarkan instruksi tentang home base baru mereka di Iswahjudi. Sehingga dari Bali MiG-17 lang­sung diterbangkan ke Iswahjudi, sedangkan personel dan peralatan menyusul kemudian. Sebuah kepindahan yang mendadak.

MiG-17PF yang dilengkapi radar Izumrud, tengah mendapat kunjungan dari petinggi militer asing. Pesawat ini ditempatkan di Skadron 11, dan kemudian dipindahkan ke Madiun setelah insiden penembakan Istana Merdeka oleh Lettu Maukar. Fresco berperan besar dalam Operasi Trikora.
Kehadiran MiG-21F mem­perkuat AURI memang sebuah lompatan sangat jauh. Terbang perdana dilaksanakan pada Juli 1962 di Kemayoran. Mayor Roes-man sebagai komandan skadron pertama, dipercaya melaksanakan penerbangan ini. Disaksikan oleh Suryadarma dan pejabat lainnya, MiG-21 membuktikan kehebatan­nya ketika diterbangkan untuk pertama kali di Indonesia.

MiG-21 sejatinya memang dirancang untuk menyergap bomber dan pesawat tempur supersonik lainnya. Sehingga setelah tiba di Indonesia pada 1962, pesawat-pesawat ini men­jadi pesawat interceptor AURI. Tak pelak kedatangan jet yang mampu mencapai kecepatan Mach 2 membuat pihak Barat gusar. Dengan mesin Tumanski berkekuatan 11.240 lbs dan berat total 16.500 lbs, MiG-21 merupa­kan pesawat dengan thrust to weight ratio paling baik saat itu yaitu 5:1. Kehebatan mesin ini dibanding pesawat AS saat itu adalah tidak adanya jejak asal yang keluar dari mesin.

Foto MiG-17 yang kemudian dihibahkan ke Pakistan.
Awalnya MiG-21 ditempatkan di Skadron 14. Menyusul sejum­lah kejadian teknis yang menim­pa MiG-19 dari Skadron 12, maka sebagian MiG-21 ditempatkan di Skadron 12, Kemayoran. MiG-18 grounded dan akhirnya dijual ke Pakistan pada tahun 1965. Pen­giriman dari Lanud Kemayoran dilaksanakan melewati pelabuhan Tanjung Priok pada bulan Okto­ber, sesaat setelah pemberontakan PKI meletus.

Bisa jadi Mig-17D adalah jet tempur paling banyak berperan dalam konflik di Irian Barat dengan Belanda. Kondisi ini tak terlepas dari belum datangnya MiG-21 ketika konflik sedang memanas.
Selain dikenal bandel, MiG-21 juga tidak mengenal FOB (foreign object damage), yaitu benda­benda asing yang bisa merusak system pesawat. MiG-21 bisa mendarat di landasan yang buruk seperti di Morotai yang berlumut. MiG-21 juga terkenal kasar. Suatu saat pernah pintu roda pendarat rusak. Kru darat berusaha melepas dan menggantinya dengan pintu roda pesawat lain. Ternyata uku­rannya tidak sama.
Kekurangan MiG-21 adalah pada daya jelajah dan system avi­onic. Day jelajahnya tidak terlalu iauh disebabkan kapasitas tangki bahan bakar internal hanya 1.470 liter dan tangki eksternal 490 liter, hanya bisa digunakan untuk ter-bang selama 1 jani 45 menit. Sis­tern avionik juga lemah. Di kokpit hanya terdapat peralatan semacam automatic direction finder (ADF). Sebagai pesawat interceptor, kecepatan yang dimiliki memang “Joleh diandalkan, namun tanpa radar yang memadai maka pener­Ning harus menemukan sasaran di udara dengan mata telanjang ietelah dipandu radar darat. Radar yang di pesawat hanya terbatas .mtuk melepas roket K-13 A.
Penerbang yang sempat men-Omni Skadron 14 pada saat itu antara lain Roesman, Saputro, Tri Suharto, Subardi, Yos Bakarbesi, Jahman, Martin, Tetelepta, Sukar­di, Firman, Siahaan, Beni Joseph, Eli Sumarmo, M Syafii, Wofkar Usmani, dan Sobirin Misbach.

MiG-15UTI adalah jet versi latih yang mulai diterima AURI sejak akhir 1950-an. Di lingkungan AU Soviet kala itu, jet ini baru diproduksi setelah pengembangan MiG-15bis disetujui pada 1949. Pesawat ini dilengkapi kursi lontar dan sangat bersahabat untuk fungsi latih karena kanopinya yang luas.
Pada saat konflik di Irian Barat tengah menghangat, sempat sebuah U-2 Dragon Lady terbang di atas Madiun. Pesawat ini diter­bangkan dari Filipina ke Darwin untuk misi pengintaian. Dari ketinggian 70.000 kaki, U-2 ber­hasil mengidentifikasi deretan jet tempur dan pembom di Iswahy­udi. Saat itulah kru U-2 melihat sendiri bahwa Indonesia sudah diperkuat pemburu MiG-21 dan pembom Tu-16. Data pengintaian inilah yang kemudian menjadi dasar pertimbangan Belanda dan tentu atas desakan AS, untuk menghentikan pertikaian dengan Indonesia.

Sejumlah insiden juga terjadi ketika itu yang merengut nyawa penerbang AURI
Seperti Tu-16, nasib MiG fam­ily juga mengenaskan. Kepedihan itu paling dirasakan oleh pener­bang angkatan Ciptoning III yang baru kembali dari Ceko. Setelah tiga tahun tiga bulan mengikuti sekolah terbang di Ceko dan pulang ke tanah air, ternyata mereka mendapati kondiri AURI sudah berubah drastis. Saat mereka kembali Agustus 1968, MiG-21 sudah dalam kondisi kritis. Bahkan setahun sebelum­nya telah diadakanfarewellflight untuk menandai beralchirnya masa pakai pesawat ini. Terbang perpisahan itu berlangsung malam hari selama satu bulan penuh di Halim Perdanakusuma. Setrlah itu hanya beberapa pesa­wat saja yang diizinkaan terbang. MiG-21 melakukan penerbangan terakhir pada tahun 1970, saat diadakanfly past di Jakarta. Pada tahun itu seluruh pesawat jenis MiG dinyatakan grounded oleh Mabes AURI.
Padahal MiG-21 dan MiG­19 relatif masih baru, namun mempunyai akhir pengabdian yang memilukan. MiG-19 dijual ke Pakistan, bahkan beberapa penerbang dan teknisi juga dikirim ke Pakistan dala Operasi Pakis untuk membantu Pakistan yang terlibat konflik dengan In­dia. Bantuan MiG-19 ini ditukar dengan empat unit pesawat Lock- heed Constelation yang ternyata performanya buruk. Pesawat ini hanya dipakai beberapa tahun saja sebelum akhirnya di-ground­ed. Dalam kerjasama itu, Pakistan sempat mengajukan permintaan untuk memperoleh rudal Kennel AS-1 bawaan Tu-16. Namun per­mintaan ini ditolak oleh KSAU Omar Dhani.
Sementara MiG-21 yang ter­paksa harus diangkut ke Amerika sebagai bagian dari barter dengan T-33, sempat terlihat diangkut pesawat C-141 Starlifter pada awal 1970